Masa Depan Amerika dan Barat
Nubuat Alkitab menjanjikan masa depan saat tidak akan ada lagi perang, duka, atau tangisan. Tapi saat Anda melihat semua rasa sakit, kekacauan, dan penderitaan di dunia hari ini, apakah Anda pernah bertanya-tanya mengapa Elohim (Allah) tidak menghentikan semua masalah ini sekarang?
Nubuat Alkitab memperlihatkan pada kita bahwa Elohim (Allah) punya sebuah rencana, dan rencana-Nya sesuai jadwal. Kebanyakan orang tidak tahu apa rencana Elohim (Allah). Tetapi Alkitab menyatakan bahwa rencana Elohim (Allah) bagi kita lebih bijaksana dan lebih indah daripada yang dapat kita bayangkan (Roma 11:33; 1 Korintus 2:9).
Faktanya, Alkitab berkata bahwa Elohim (Allah) merencanakan untuk berbagi segalanya dengan Anda (Wahyu 21:7). Ya, segalanya! Tidak ada yang dikecualikan (Ibrani 2:8).
Elohim (Allah) juga berfirman bahwa rencana-Nya membuat Anda serupa dengan Dia (1 Yohanes 3:1-2). Dia akan memberimu kemuliaan yang sama dengan yang Dia miliki (Filipi 3:21). Dia juga akan memberimu kekuatan luar biasa dan hidup kekal (1 Korintus 15:42-44, 53). Baca semua kitab tersebut dan lihat apa yang dikatakan. Semuanya adalah janji yang luar biasa.
Tapi Elohim (Allah) tidak akan memberimu segalanya, termasuk kekuatannya yang besar dan hidup kekal, kecuali Dia dapat mempercayaimu untuk selalu melakukan apa yang benar dan baik. Dan satu-satunya cara Elohim (Allah) bisa mempercayai Anda, adalah jika Anda mempercayai-Nya.
Elohim (Allah) tahu bahwa jika Anda mempercayai-Nya, Anda akan melakukan apa saja dan semua yang Dia katakan. Anda akan melakukan hal-hal dengan cara Elohim (Allah), bukan menurut cara Anda. Tetapi jika Anda tidak sepenuhnya mempercayai Elohim (Allah)-jika Anda berpikir bahwa mungkin Elohim (Allah) salah, atau Anda tahu lebih baik dari Elohim (Allah)-maka Elohim (Allah) tidak dapat mempercayai Anda dengan kekuatannya. Anda kemungkinan melakukan hal-hal dengan cara Anda, sebagai ganti cara Elohim (Allah), dan itu akan memyebabkan rasa sakit dan penderitaan selamanya.
Tujuan Elohim (Allah) adalah mengajar setiap orang untuk mempercayai-Nya, sehingga kita akan memilih untuk hidup menurut cara-Nya. Hanya itulah cara kita dapat hidup selamanya dengan-Nya dalam damai sejahtera.
Pernahkah Anda memikirkan mengapa Elohim (Allah) memberikan kita sesuatu yang sementara, kehidupan fisik di bumi? Mengapa tidak melewatkan bagian ini yang mengakibatkan rasa sakit dan penderitaan, dan hanya memberikan kita hidup abadi dari awal?
Karena kita perlu belajar untuk mempercayai Elohim (Allah), sebelum Dia dapat memberikan kita segalanya.
Banyak orang menghakimi Elohim (Allah) karena Dia mengijinkan yang jahat dan penderitaan di dunia ini, saat Dia dapat menghentikannya. Tapi Elohim (Allah) jauh lebih bijaksana dari kita.
Dapatkah Elohim (Allah) menghentikan penderitaan? Ya, Dia dapat. Tapi akankah manusia belajar mempercayai-Nya? Tidak. Kita akan selalu berpikir bahwa kita punya cara yang lebih baik. Satu-satunya cara Elohim (Allah) dapat membuktikan kepada semua orang bahwa kita tidak tahu lebih baik dari-Nya adalah dengan membiarkan kita mencoba cara kita sendiri.
Jadi, selama 6000 tahun, Elohm mengijinkan kita untuk “melakukan hal-hal menurut cara kita”. Ini eksperimen ilmiah terbesar yang pernah dilakukan. Elohim (Allah) memberi manusia kesempatan untuk membuktikan bahwa cara mereka lebih baik dari pada cara Elohim (Allah)!
Dan bagaimana hal tersebut bekerja? Sekarang kita dalam bahaya memusnahkan diri kita sendiri dalam perang nuklir. Jika Elohim (Allah) tidak segera turun tangan, kita akan menghancurkan diri kita sendiri (Matius 24:22).
Tahun-tahun kita ke depan akan menjadi sangat sulit. Elohim (Allah) mengijinkan kita untuk hampir menghancurkan diri kita sebelum Dia menyelamatkan kita. Dan melalui pengalaman ini, dunia akhirnya belajar bahwa cara manusia tidak bekerja. Ya, orang akhirnya belajar untuk mempercayai Elohim (Allah) daripada diri mereka sendiri! Mereka akhirnya belajar bahwa jalan Elohim (Allah) merupakan satu-satunya jalan menuju kedamaian dan kebahagiaan.
Elohim (Allah) rela membiarkan kita mencoba cara kita sendiri sekarang, dan menderita bersama kita sekarang—agar kita dapat belajar mempercayai-Nya, sehingga Dia dapat memberikan kita hidup kekal. “Karena seluruh mahluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan, bukan oleh kehendaknya sendiri, tetapi oleh kehendak Dia yang telah menaklukkannya, dengan harapan bahwa ciptaan itu sendiri juga akan dibebaskan dari perbudakan kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Elohim (Allah)” (Roma 8:20-21)
Cara yang lebih baik
Anda dan saya tidak butuh cara yang keras untuk belajar mempercayai Elohim (Allah). Elohim (Allah) sudah memberikan kita satu contoh cara yang lebih baik. Kita temukan contoh tersebut pada kehidupan Abraham.
Perhatikan apa yang Elohim (Allah) firmankan kepada Abraham pada Kejadian 12:1-3:
Yang Abadi berfirman kepada Abram, “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan Aku akan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan diberkati.”
Itu adalah janji-janji yang luar biasa. Elohim (Allah) berjanji bahwa keturunan Abraham akan menjadi bangsa yang besar, dan semua orang akan diberkati melalui dia, jika dia melakukan apa yang Elohim (Allah) firmankan.
Dan apa yang dilakukan Abraham? “Dan Abram pergi, seperti yang Abadi firmankan kepadanya:” (ayat 4).
Abraham percaya kepada Elohim (Allah), sehingga dia taat pada apa yang Elohim (Allah) firmankan padanya untuk dilakukan.
Dan begitulah tepatnya bagaimana Elohim (Allah) ingin Anda dan saya meresponi janji-janjinya. Dia mau kita memiliki iman yang utuh pada-Nya—dan melakukan apa yang Dia firmankan kepada kita untuk dilakukan—untuk kebaikan kita.
Karena Abraham percaya dan taat pada Elohim (Allah), Elohim (Allah) terus membuat lebih banyak janji kepada Abraham.
Perhatikan semua janji yang Elohim (Allah) buat untuk Abraham di Kejadian 17:1-8:
Ketika Abram berumur 99 tahun, Yang Abadi menampakkan diri kepada Abram dan berfirman kepadanya, “Akulah Elohim (Allah) Yang Mahakuasa. Hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela. Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau, dan Aku akan membuat engkau sangat, sangat banyak.”
Lalu sujudlah Abram. Dan Elohim (Allah) berfirman kepadanya: “Dari pihak-Ku, lihat, perjanjian-Ku dengan engkau, dan engkau akan menjadi bapa banyak bangsa. Namamu tidak akan lagi disebut Abram (yang artinya Bapa Yang Mulia), tetapi namamu menjadi Abraham (yang artinya Bapa dari Banyak), karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa. Aku akan membuat engkau beranak cucu sangat banyak ; Aku akan membuat bangsa-bangsa olehmu. Dan raja-raja akan datang dari padamu. Dan Aku akan meneguhkan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Elohim (Allah) bagimu dan Elohim (Allah) bagi keturunanmu. Dan Aku akan memberikan kepadamu dan kepada keturunanmu, tanah yang engkau jelajahi— seluruh tanah Kanaan —sebagai milik abadi. Dan Aku akan menjadi Elohim (Allah) mereka.”
Abraham percaya apa yang Elohim (Allah) firmankan.
Bertahun-tahun kemudian, Elohim (Allah) menguji iman Abraham dengan memintanya untuk mengorbankan anaknya Isak (Kejadian 22). Ini adalah ujian iman yang terakhir.
Apa yang akan Anda lakukan?
Abraham tidak tahu mengapa Elohim (Allah) meminta dia untuk mengorbankan anaknya. Tapi dia tidak membantah. Dia tidak menuntut penjelasan. Dia tidak menolak untuk taat.
Abraham mempercayai Elohim (Allah). Dia percaya bahwa Elohim (Allah) benar. Dia percaya bahwa Elohim (Allah) punya alasan yang baik untuk perintah ini yang Abraham tidak bisa mengerti. Dia percaya bahwa jika dia mentaati Elohim (Allah), entah bagaimana Elohim (Allah) menyelamatkan Isak anaknya, karena Elohim (Allah) telah berjanji untuk memberkati Isak (Ibrani 11:17-19).
Jadi Abraham taat. Dia taat karena dia mempercayai Elohim (Allah) lebih dari dia mempercayai dirinya sendiri. Dan apa yang terjadi? Elohim (Allah) menghentikan Abraham sebelum dia membunuh Isak, dan Elohim (Allah) mengirim seekor anak domba bagi Abraham sebagai gantinya untuk dikorbankan.
Abraham telah membuktikan imannya melalui ketaatannya, Elohim (Allah) membuat semua janjinya kepada Abraham tanpa syarat.
“Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri, demikianlah firman Yang Abadi, karena engkau telah melakukan hal ini, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu, milikmu satu-satunya, maka Aku pasti akan memberkati engkau dan Aku pasti akan menambah jumlah keturunanmu seperti bintang-bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu akan menduduki kota-kota musuhnya. Semua bangsa di bumi akan diberkati oleh keturunanmu, karena engkau mentaati firman-Ku.” (Kejadian 22:16-18)
Janji-janji besar ini tidak hanya untuk Abraham, tapi juga untuk anak-anak Abraham, Dan janji-janji ini adalah ganda. Anda lihat, Abraham memiliki dua jenis anak.
- Keturunan fisik, dan
- Anak-anak rohani, yang mengikuti contoh iman dan ketaatan Abraham (Galatia 3:26-29)
Abraham adalah “bapa banyak bangsa” dan bapa dari banyak anak dalam lebih dari satu cara. Ya, ada banyak bangsa saat ini yang adalah keturunan fisik Abraham, yang menerima berkat-berkat fisik yang dijanjikan kepada Abraham. Tetapi akhirnya, Abraham akan menjadi Bapa semua bangsa. Semua bangsa akan diberkati melalui dia dan keturunannya—Yesus Kristus— saat mereka mengikuti contoh iman dan ketaatan Abraham.
Keturunan Fisik Abraham
Mari lihat pada apa yang dikatakan Alkitab tentang apa yang akan terjadi pada keturunan fisik Abraham di hari-hari terakhir.
Perhatikan bahwa janji-janji yang Elohim (Allah) buat untuk Abraham diteruskan kepada Isak (Kejadian 26:1-5), dan kepada Yakub anak Isak (Kejadian 28:13-14).
Elohim (Allah) menyatakan beberapa tambahan rincian tentang masa depan kepada Yakub, yang terekam dalam kitab Kejadian.
- Keturunan Yakub akan “tersebar ke barat, dan ke timur, dan ke utara, dan ke selatan” (Kejadian 28:14).
- Dalam Kejadian 49, Yakub menubuatkan apa yang akan terjadi pada setiap anak-anaknya pada hari-hari terakhir. Dia menyatakan bahwa anaknya Yusuf akan lebih diberkati daripada semua saudaranya.
- Dalam Kejadian 48, Yakub menubuatkan nasib kedua anak laki-laki Yusuf, Efraim dan Manasye.
Kejadian 48 menceritakan kisah bagaimana Yakub mengadopsi kedua anak laki-laki Yusuf. Dengan demikian Yusuf menerima dua bagian dari warisan keluarga, lebih dari yang lain.
Saat Yakub memberkati Efraim dan Manasye, dia meletakkan tangan kanannya pada Efraim, yang lebih muda. Yusuf berpikir bahwa ayahnya, yang buta, membuat suatu kesalahan:
Kata Yusuf kepada ayahnya: “Janganlah demikian, ayahku, sebab inilah yang sulung, letakkanlah tangan kananmu ke atas kepalanya.” Tetapi ayahnya menolak, katanya: “Aku tahu, anakku, aku tahu; ia juga akan menjadi suatu bangsa dan ia juga akan besar kuasanya ; walaupun begitu, adiknya akan lebih besar kuasanya dari padanya, dan keturunan adiknya itu akan menjadi kelompok bangsa.”
Disini Yakub menubuatkan bahwa Manasye akan menjadi orang hebat—tunggal, bangsa yang kuat. Tetapi saudaranya Efraim akan menjadi sekelompok bangsa yang lebih besar.
Kapan hal-hal ini terjadi?
Dalam pelajaran sebelumnya Anda belajar tentang suatu periode 2520 tahun hukuman bagi Israel yang dimulai saat Israel berbalik dari Elohim (Allah) mendekati akhir dari pemerintahan Raja Salomo. Masa hukuman ini berakhir tahun 1585. Itulah waktu yang tepat ketika bangsa-bangsa di Eropa Barat Laut termasuk Belanda, Perancis, Inggris, Denmark, Norwegia, Islandia, Swedia dan lainnya mulai muncul menjadi kaya dan kuat. Sejak bangsa-bangsa ini menggenapi nubuat akan kebangkitan orang Israel pada hari-hari terakhir, kita dapat mengidentifikasi bangsa-bangsa ini sebagai keturunan dari 10 Suku Israel yang hilang.
Israel juga memiliki periode kedua masa penghukuman yang dimulai saat Asyur mulai mengasingkan orang Israel dari tanah mereka pada tahun 733 SM. Masa 2520 tahun ini berakhir tahun 1788.
Pada waktu itu, Inggris mulai menggantikan Perancis sebagai kekuatan utama dunia. Australia juga ditemukan pada tahun 1788. Di wilayah Kanada modern, daerah administratif pertama yang diperintah oleh hukum Inggris dibentuk pada tahun 1788, mengarah pada pembentukan Kanada yang lebih tinggi tiga tahun kemudian. Kerajaan Inggris terus bertumbuh sampai ia memerintah seperempat dunia—kekaisaran terbesar dalam sejarah dunia. Ini merupakan “kelompok negara” besar yang diidentifikasi Alkitab sebagai keturunan Efraim.
Saudara Efraim, Manasye, adalah Amerika Serikat. Koloni Inggris Amerika yang memproklamirkan kemerdekaan mereka dari Inggris Raya pada tahun 1776. Namun, upaya mereka untuk beroperasi sebagai federasi lepas dari negara-negara merdeka dengan cepat mengalami masalah besar. Hasilnya, sekelompok perwakilan dari negara-negara bagian menulis konstitusi baru untuk membentuk satu negara kesatuan. Konstitusi ini diratifikasi pada tanggal 21 Juni 1788, menandai permulaan dari negara United States of America. Amerika akhirnya menjadi negara tunggal terkaya dan paling kuat dalam sejarah, menggenapi nubuat dalam Kejadian bahwa Manasye akan menjadi orang besar.
Berkat-berkat ini tidak datang kepada orang Israel karena mereka lebih baik dari orang lain. Alkitab mengatakan ini kepada Israel: “Jadi ketahuilah, bahwa Yang Abadi Allah-mu tidak memberikan kepadamu tanah yang baik ini untuk dimiliki karena kebenaranmu; karena kamu adalah orang-orang yang keras kepala” (Ulangan 9:6). Sebaliknya, berkat itu datang “karena Abraham mentaati firman-Ku dan memelihara kewajibannya kepada-Ku, perintah-perintah-Ku, ketetapan dan hukum-Ku” (Kejadian 26:5).
Tetapi dengan semua berkat ini ada satu kewajiban untuk mentaati Elohim (Allah). Elohim (Allah) memilih Israel untuk menjadi contoh bagi semua bangsa. Jika mereka taat kepada Elohim (Allah), mereka akan menjadi contoh yang positif bagi lainnya untuk diikuti (Keluaran 19:5; Ulangan 4:5-8). Tetapi jika mereka menolak Elohim (Allah) dan hukum-Nya, kemudian Elohim (Allah) berfirman pertama-tama Dia akan menghukum Israel, sebelum menghukum orang lain (Roma 2:9).
Apakah Israel taat pada Elohim (Allah)? Apakah benar orang Eropa Barat Laut, Amerika Serikat, Kanada, Australia, Selandia Baru, dan Afrika Selatan, orang yang takut pada Elohim (Allah)?
Tentu tidak! Kenyataannya, bangsa Israel modern memimpin dunia dalam menolak Elohim (Allah) dan hukum-Nya.
Dalam Imamat 26 dan Ulangan 28, Elohim (Allah) menyatakan apa yang akan Dia lakukan jika Israel menolak-Nya. Nubuat-nubuat ini sudah tergenapi, tetapi penggenapan utama adalah bagi waktu kita. Dan nubuat-nubuat ini sedang digenapi saat ini.
Perhatikan urutan waktu penghukuman yang Elohim (Allah) nubuatkan dalam Imamat 26, mulai pada ayat 14:
-
Aku akan mendatangkan teror atasmu.”
Teroris menyerang Amerika pada tanggal 11 September 2001, hanya satu dari banyak teror yang telah menjangkiti orang Israel dan Yehuda pada beberapa dekade lalu. Teror juga datang dari dalam. Penembakan massal dan ancaman bom menjadi biasa di Amerika Serikat dan negara-negara Israel lainnya.
-
“Penyakit ganas dan demam, yang merusak mata dan membuat jiwa merana.”
Bukankah digambarkan dengan akurat penyakit baru seperti AIDS yang menjadi suatu kutukan dalam dekade terakhir? Tidakkah banyak dari penyakit baru ini tersebar sebagai akibat dari penolakan hukum Elohim (Allah) tentang prostitusi dan perzinahan?
-
“Kamu akan menabur benih dengan sia-sia, musuhmu akan memakannya”
Siapakah ekportir makanan terbesar di dunia? Siapa yang membeli makanan yang mereka ekspor. Periksalah.
-
“Engkau akan dikalahkan di depan musuhmu.”
Apa yang terjadi di Afganistan?
-
“Mereka yang membencimu akan menguasai kamu”
Pertimbangkan perilaku dari pemimpin negara-negara ini, yang secara terbuka meremehkan sebagian orang dari bangsanya sendiri.
-
“Kau akan lari saat tidak ada yang mengejarmu”
Kenapa Amerika Serikat lari dari Afganistan, saat tidak ada yang mengejar?
-
“Aku akan mematahkan kebanggaan atas kekuatanmu.”
Adakah orang di dunia yang memiliki keyakinan akan kekuatan dan tekad Amerika Serikat, setelah dunia menyaksikan Taliban kembali menaklukkan Afganistan dalam beberapa hari, sebelum Amerika pergi? Apakah Rusia, Cina, Korea Utara, dan lainnya percaya bahwa Amerika Serikat yang dulu kuat sekarang terlalu lemah untuk menghentikan mereka dari keinginan mereka?
-
“Aku akan membuat langitmu seperti besi, dan tanahmu seperti tembaga. Kekuatanmu akan habis dengan sia-sia; tanahmu tidak akan memberikan hasilnya, juga pohon-pohon di tanah tidak akan menghasilkan buah”
Pertimbangkan kekeringan besar yang terus melanda Amerika Serikat dan Australia.
Kutuk-kutuk ini telah mulai mendatangi bangsa-bangsa Israel modern dan Yehuda. Dan hal-hal ini hanya permulaan dari hukuman Elohim (Allah).
Nubuat terus berlanjut untuk memprediksi hal-hal yang belum terjadi, sejauh ini, pada saat saya menulis pelajaran ini. Inilah apa yang ada di depan orang Israel dan Yehuda modern (Imamat 26:23-39):
- Binatang liar akan berkeliaran di jalan-jalan dan membunuh manusia
- Perang di tanah mereka
- Penyakit menyebar luas saat mereka dikepung dalam kota mereka
- Kalah
- Kelaparan
- Kanibalisme selama kelaparan dan pengepungan
- Kota-kota dihancurkan
- Orang-orang diambil dari tanah mereka dan dijual sebagai budak ke seluruh dunia.
Hal ini mungkin sulit dipercaya. Tetapi itulah yang terjadi pada Israel dan Yehuda di masa lalu. Hal ini akan terjadi lagi—kecuali jika bangsa-bangsa ini kembali kepada Elohim (Allah)!
Nubuat menyatakan bahwa negara-negara yang dulunya-kuat ini akan ditaklukkan dan tidak akan ada lagi. Israel dan Yehuda akan diserakkan di antara bangsa-bangsa, dijual sebagai budak, dan dijadikan pekerja paksa. Memang, Holocaust lain sedang datang, jauh lebih besar dari yang pertama.
Peristiwa-peristiwa ini tidak hanya sekali dinubuatkan. Nubuatnya diulang lagi dan lagi di seluruh Alkitab.
Pertimbangkan kitab Yehezkiel, Yehezkiel adalah nabi diantara tawanan orang Yahudi yang diasingkan ke Babilon. Tapi pesan Yehezkiel bukan untuk Yehuda. Elohim (Allah) mengirim Yehezkiel untuk Israel: “I am sending you to the children of Israel , kepada bangsa yang memberontak yang telah berdosa melawan Aku” (Yehezkiel 2:3)
Yehezkiel mencatat peringatan untuk Israel, menubuatkan masa penawanan jika Israel tidak bertobat. Tetapi Israel sudah pergi ke pembuangan lebih dari 125 tahun sebelumnyal! Nubuat-nubuat Yehezkiel bukan untuk masanya, tapi untuk masa kita sekarang.
Bacalah Yehezkiel 5. Pasal itu memberi keterangan spesifik bagaimana Israel akan dikalahkan. Berapa banyak yang akan mati pada waktu itu?
“Sepertiga darimu akan mati kena wabah, mereka akan mati kelaparan di tengah-tengahmu. Sepertiga akan tewas oleh pedang di sekitarmu. Sepertiga akan aku sebarkan ke semua arah mata angin, dan akan menghunus pedang dari belakang mereka” (Yehezkiel 5:12)
Dua pertiga dari Israel modern akan mati dalam perang dan kelaparan yang akan datang. Dan sepertiga sisanya akan diasingkan menjadi budak.
Perhatikan Ulangan 28:68: “Yang Abadi akan membawamu ke Mesir lagi dengan kapal. …Di sana engkau akan ditawarkan untuk dijual kepada musuhmu sebagai budak laki-laki dan perempuan, dan tidak ada yang akan membelimu.” Hal ini belum pernah terjadi dalam sejarah. Ini adalah nubuat untuk masa depan.
Nabi Musa menubuatkan, “kejahatan akan terjadi atasmu pada hari-hari terakhir ; karena engkau akan melakukan yang jahat di mata Yang Abadi, untuk menimbukan amarah-Nya melalui perbuatan tanganmu.” (Ulangan 31:29)
Yesaya, Yeremia, Hosea, dan banyak nabi-nabi lainnya berbicara tentang kekalahan dan tawanan Israel dan Yehuda di akhir zaman. Nubuat-nubuat ini pasti. Semua akan terjadi. Kabar baiknya adalah bahwa masa kesusahan terburuk hanya akan berlangsung beberapa tahun dan masa kesusahan ini pada akhirnya akan membawa Israel untuk kembali kepada Elohim (Allah) dan mempercayai-Nya. Tapi kisah itu untuk pelajaran lainnya.
Apakah Anda belajar sesuatu dari pelajaran gratis ini? Tolong ambillah waktu sedikit untuk meminta seseorang bergabung pada tantangan ini bersama Anda.
Bagikan pada FB, WhatsApp, Email..
Tautan untuk dibagi: https://thecleartruth.com/prophecy/learn/